Senin, 13 Agustus 2012

Kumpulan Puisi Rindu Ramadhan (1)


SENANDUNG MANUSIA
PINGGIR PERADABAN

senandung manusia manusia pinggir
peradaban:
diam dan diam
di pinggiran
kami menunggu rembulan
berubah jadi baru
bergerak dan bergerak
di emperan
kami menunggu mendung
menepi dari malam
geliat dan geliat
di ujung iman
kami menunggu Ramadhan
merudungi kami yang telanjang
gumam dan gumam
di atas tanah Tuhan
kami di pinggiran
dan kami merindukan ramadhan
malam ini
malam ini
malam ini
Ramadhan kumohon datang

Banyuwangi, Juli 2012
***

MENUNGGU LANGIT TERBAKAR HILAL

Aku katakan pada rembulan:
Ya . . .
Sama dengan pijarmu malam ini
Tertutup belukar langit kelam kelabu
Suara suara terdengar berat
Angin dan udara pun berat
Pada ayat-ayat suci sama kita berharap
Juga sama sepertimu
Aku menabrak kabut kukuh buta
Ya . . .
Malam ini kita sama redup
Enggan menangis enggan merintih
Menunggu bulan baru setelah penghabisan
Dan langit merah kala belukar di langit
dibersihkan
Ya . . .
Bagaimanapun juga, tetap berat menunggu
Tetap berat

RTS, Gubuk 7, Juli 2012

Panji Sadewo
Penulis adalah santri di PP Roudlatut
Tholabah Genteng, Banyuwangi.

1 komentar:

  1. wah, saya malah baru tahu jika ada yang memposting tulisan saya, hehe, sudah lewat 2 tahun . tapi terima kasih ya mas/mbak admin :) hehehe

    dulu pertama diterbitkan di REPUBLIKA ON LINE ... terus saya liat ada beberapa yang posting ulang. tapi, tetep aja, makasih min :)

    BalasHapus